Teknologi Pertanian Pada Jaman Dahulu

Teknologi pertanian pada jaman dahulu masih sangat sederhana. Pertanian dilakukan dengan cara ladaang berpindah. Teknologi pertanian pada zaman itu baru menggunakan alat-alat yang sederhana, seperti kapak batu atau barang sejenisnya.

Teknologi Pertanian Pada Jaman Dahulu

Teknologi Pertanian Pada Jaman Dahulu

Manusia pada jaman purba bercocok tanam secara ladang berpindah. Dimana jika ingin menanam, mereka membersihkan hutan dengan membakarnya sesuai ukuran tertentu, kemudian mempersiapkan penanaman.

Anda tentu sudah pernah mengenal sejarah zaman batu, baik paleolitikum, neolitikum, mesolitikum ataupun megalitikum. Pada zaman itulah perkembangan peralatan pertanian terlihat jelas perkembangannya. Akan tetapi, sepanjang catatan yang ditemukan, pengelolaan tanaman telah lama dilakukan di daerah Mesopotamia (Irak) di daerah perbatasan sungai Tigrit dan Kufrat 2500 SM. Tanah ini diketahui cukup subur dengan geografis yang baik.

Menurut Herodotus, kondisi yang bagus tersebut terjadi akibat adanya irigasi pertanian yang baik ataupun banjir tahunan yang memberi efek positif pada lahan tanah mereka (sumber: sulsel.litbang.go.id). Di Indonesia, teknologi pertanian juga sudah diketahui cukup maju pada zaman nenek moyang kita. Memang tidak diketahui catatan tahun atau waktu yang pasti nenek moyang bangsa Indonesia bertani dengan peralatan yang cukup maju seperti besi atau perunggu. Yang bisa dilakukan hanya memperkirakan sesuai dengan kondisi yang ditemukan.

Beberapa Alat Teknologi Pertanian Pada Jaman Dahulu

Kapak Perimbas
Kapak Perimbas

Kapak Logam
Kapak Logam

Kapak Genggam
Kapak Genggam

Jika kita lihat, para petani sering menggunakan penunjukan rasi bintang tertentu untuk menandai masa tanam. Semua menjadi semakin tertata ketika jaman kerajaan di Indonesia terbentuk. Seperti yang kita kenal, di jawa ada penanggalan jawa dimana terdapat pranata mangsa yang bisa digunakan untuk mengetahui waktu penanaman yang baik. Kini pada jaman modern semua sudah beradu cepat, banyak yang dapat dilakukan baik intensifikasi ataupun extensifikasi pertanian. Serba modern dan cukup memudahkan petani dengan segala resikonya sendiri.

Namun demikian, teknologi pertanian pada zaman dahulu yang masih menggunakan peralatan sederhana bukan berarti jelek dan harus ditinggalkan, karena juga terdapat sisi positif lain yang justru menguntungkan.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »